Berhenti Berharap pada Ketidakpastian

Oleh : Hilmansyah

Pernah gak kalian merasakan harapan yang seolah sudah didepan mata kemudian tiba tiba menghilang…. mending menghilang ini kaya kamu dikasih makanan kesukaan di atas piring terus udah di sodorin di tangan kamu terus makanan itu udah siap kamu cicipin ehh tiba tiba prakkkkk tupah dan makanan pun berantakan gak bisa diselametin. yha seperti itulah perasaan saat dihadepin sama harapan yang hilang. kerasanya kaya enek enek gimana kan. memang gak mudah ngadepin situasi kaya gitu buat ikhlas. mau marah marah ke siapa, marah marah gimana, to makanan udah gak bisa diselametin, solusinya yha masak lagi atau nunggu lagi yang mau ngasih makanan itu. atau kalo punya uang yha bisa gampang beli. lah ini kalo udah gak ada uang gak punya modal dan pas pasan terus kejadian begitu. nyesek kan.

begitulah saat hati merasa dihadapkan dengan sebuah harapan yang ada di depan mata namun tidak kesampaian dan malah gak bisa sampai pada harapan yang dihayalkan sangat indah. banyak faktor yang menyebabkan kegagalan, bisa jadi karena kita teledor atau kita sendiri yang belum siap makan atau karena memang makanan itu memang bukan buat kita. kalo itu namanya sudah suratan takdir kali yha. tapi kalo ada faktor lain yang lebih nyesek yaitu makanan direbut orang. yha kita ibarat makanan itu harapan kita lah… harapan yang direbut artinya yha memang bukan milik kita.

Tak apalah, mungkin memang belum saatnya kita makan, nikmati kembali udara dengan menghela nafas panjang, begitulah kira kira sebuah harapan yang hilang dan pergi kemudian kita harus kembali menerima kembali kehilangan dan rasa gak enak. solusinya ? Ikhlas. terkadang kita merasa di posisi benar, tapi jangan salah orang lain yang meninggalkan kita pun akan merasa di posisi tidak salah juga, kenapa ? nah disanalah saat proses membenarkan diri dengan sebuah kontra dialog atau debat yang akan meleahkan apalagi jika satu pihak mendapat posisi merasa tidak salah dan memiliki pandangan sendiri, ditambah dengan ego tinggi yang akan mengarahkan pada kesulitan menerima kelapangan. itu akan sangat menguras energi dan kepahitan.

tak jarang juga ketika dihadapkan dengan proses itu, salah satu pihak memilih pergi dan menjauh tapi satu pihak lain menuntut sebuah komunikasi, yha kalo sudah seperti itu tidak perlu lah diperpanjang lagi, sebab jika pihak satu sudah mengangkat kaki dari komunikasi artinya sudah tidak bisa diluruskan. apalagi yang diharap selain keikhlasan dari satu pihak yang ditinggalkan.

Ini adalah realita ketika sebuah hubungan dibangun tanpa sebuah komunikasi atau dibangun dengan dasar ketidakpastian atau terombang ambing oleh sebuah harapan semu. jika memang sering menghadapi hal semacam itu perbaikilah komunikasii dengan makanan tadi alias yang diharapkan, ungkapkan bahwa saya akan memakan kamu atau saya akan mempertahankan kamu, jika sudah ada komunikasi baik dan mengerti apa yang diharapkan itu akan memperkecil konflik atau sangkaan yang buruk.

Rata rata kehilangan harapan akan berdampak pada ketidakpercayaan kembali pada sebuah rasa berharap, orang akan lebih takut memulai lagi hal baru dengan hal yang sama. yha itu memang resiko karena sebuah kegagalan dalam sebuah hubungan akan dihadapkan dengan hal dasar kembali dengan memulai semua nya dari 0, akan lelah memang tapi harus, dan cepat atau lambat proses bangkit dan terhubung itu akan tergantung denga proses komunikasi yang dibangun dan dirasakan. jika tersambung dengan baik maka semua proses yang diharapkan akan lebih berjalan baik. tapi jangan salah ketika proses menjalin komunikasi dari sebuah hubungan yang beru dimulai kemudian merasakan sesuatu yang janggal atau kurang enak segera cari tahu faktor penyebabnya jangan berlarut larut dalam sebuah ketidaknyamanan yang mengantarkan mu pada sebuah tanda tanya yang tak pasti. tapi galilah lebih dalam apa penyebab ketidaknyamanan itu, dari diri kitakah ? atau dari lawan komunikasi kita yang juga sedang menggali kita. karena bukan hanya kita yang sedang mencari kenyamanan tapi orang lain pun akan melakukan hal yang sama dengan kita yakni mencari kenyamanan dan mencari kepastian.

Jangan pernah remehkan seseorang yang sedang banyak bertanya kepada kita atau sedang mengamati kita dengan diam, dipikiranmu mungkin kamu akan merasa saya dicuekin dengan keadaan ini atau saya diabaikan, tapi percayalah seseorang menilaimu dengan diam dimulut dan akan lebih liar dipikirannya dalam menilai dan mengamati dirimu dalam pencarian kenyamanan. namun ada pula yang tidak mementingkan faktor penyebab lain seperti dirimu seperti apa dan masa lalu seperti apa dan memiliki apa. yang pasti kehidupan ini dinamis denga ratusan juta manusia yang memiliki keanekaragaman yang kaya. dengan sikap dan respon yang berbeda beda dari yang lain. yang pasti mulailah semua dengan komunikasi yang baik dan faham apa yang akan dijalani. jika memang niat baik dengan sebuah komunikasi dan hubungan hal itu sangat mudah, tapi jika diri menuntut lebih tinggi dan menuntut sebuah level tinggi dari sebuah pencapaian, bersiaplah menjalani level demi level yang ditemui denga sesuatu hal yang harus dilewati disetiap level nya.

Gagal itu pasti ada, tapi gagal seperti apa yang kamu harapkan ? gagal sendiri atau yang lebih berbahaya adalah ketika kamu gagal lalu kamu menggagalkan orang lain atau menjadikan dirimu lebih gagal. initinya jika kamu gagal yang menentukan gagal itu siapa ? dirimu ? atau orang lain yang hanya melihat atau orang yang sedang kamu hadapi ? jika hanya itu abaikan karena itu bukan kegagalan tapi hanya tertahan, gagal berhubungan atau gagal komunikasi itu bukan masalah yang gagal itu justru saat kamu tertahan lalu menyerah dan tidak mau kembali berhubungan atau melakukan komunikasi lagi. tapi kalau hanya sekedar tebentur lalu tertahan itu bukan gagal, kamu hanya perlu bernafas dan menunggu waktu yang tepat untuk bergerak, karna yang menahamu pun akan bergerak dan dinamis atau hal yang menahan pergerakanmu pun sama sepertimu, dia berjalan dan sama berjuang dengan hal lain. jadi tak perlu frustasi atau bingung dengan situasi sulit.

yang pasti semua ada pada takdir Allah yang mengatur semua kehidupan yang amat dinamis dan unik. tidak ada hal yang tidak terencana Allah. semua memiliki alur masing masing dan semua sudah digariskan dengan teratur. skenario Allah itu cantik dan bersih. semua ada hikmah yang bisa dipetik dan dijadikan pelajaran. Allah maha kuasa atas segala yang terjadi. jika memang kamu mengharap sebuah kebaikan dari sebuah hubungan, mengadulah pada pemilik hati. jangan tahan itu sendiri sebab jika memang semua baik dimata Nya maka kamu akan diarahkan pada situasi yang tidak kamu sangka sangka. dan Dia sedang menuntunmu pada sebuah pelajaran hidup yang mematangkanmu. sebuah Pedang tanjam yang mampu memotong dengan baik bukan berasal dari besi karatan yang teronggok malas. tapi berasal dari besi yang dibakar dilebur dengan suhu amat tinggi dan ditempa, ditumpuk dengan keras yang menghasilkan pedang utuh yang kuat dan tajam. jadi jangan pernah mengeluh dengan kesakitan dan rasa sakit. semua mendidikmu menjadi sebuah karya Allah yang membanggakan. (Hilman)

Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *